Cinta

Cinta
Demi Wildan

Bebek

Bebek
Jepret-jepret karya WIildan

Jumat, 15 Oktober 2010

Schizophrenics On The Street

Rasanya hampir setiap hari dalam perjalanan, saya menyaksikan 'para penderita skizofrenia' berkeliaran di jalan. Dan menurut pengamatan saya yang tidak terlalu akurat, kok jumlahnya bertambah ya tiap hari?

Hari ini saja saya melihat tiga orang. Satu orang penderita laki-laki separuh baya telanjang tanpa selembar benang, ironisnya melintas di depan tempat praktik seorang psikiater di daerah Otista. Satu orang perempuan, juga paruh baya, berjalan di tepi jalan DI Panjaitan tertawa-tawa sendiri. Masih untung beliau mengenakan selembar daster, walaupun sudah pudar. Saya masih sempat memperhatikan noda-noda menstruasi di bagian belakangnya. Yang terakhir, seorang remaja akhir belasan. Dia punya jadwal 'manggung' rutin di tepi jalan raya Jatiwaringin yang super macet setiap pagi jam 7-8. Kelihatannya dia punya obsesi menjadi "Indonesian Idol" , tampak dari gayanya menyanyi dan nge-rap dengan cara yang sangat 'cool'. Penampilannya juga masih sangat bersih dengan baju yang berganti setiap hari. Alhamdulillah, tampaknya dia masih punya keluarga yang peduli.

Tapi bagaimana dengan dua yang pertama? Adakah keluarganya? Atau adakah orang yang peduli? Adakah yang memberi mereka makan? Minum? Bagaimana kalau mereka sakit? Siapa yang harusnya mengurus mereka?

"Siapa????? Pemerintah dong...kan mereka punya Depsos?"

Rasanya bukan pemerintah deh. Mereka terlalu sibuk membuat lagu yang judulnya harus keluar di Ujian CPNS atau terlalu sibuk membuat anggaran jahit baju. Mereka lupa bahwa rakyatnya ada yang tidak pakai baju. Atau justru mereka juga punya gangguan jiwa kali ya, soalnya kayaknya aparat pemerintah kita sering juga tidak punya rasa malu (*dalam ya?*)

Terus siapa? KITA!

Mulai dari diri kita, mulai dari anak kita, mulai dari lingkungan kita. Mulai dengan mengajari anak kita tidak mentertawakan mereka yang disebut 'gila'. Mulai dengan membagi sedikit risqi kita dengan memberi mereka makan. Sebungkus dua bungkus nasi rames tidak membuat kita bangkrut kan? Berikanlah selembar dua lembar baju tua yang tidak lagi terpakai bila di lingkungan kita ada mereka yang bertelanjang badan.

Hhmm...mudah diucapkan, sulit dilakukan...

(Mengenang kejadian awal Ramadhan 1431 H...berkeliling komplek membawa nasi bungkus untuk para skizofrenik...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar