Cinta

Cinta
Demi Wildan

Bebek

Bebek
Jepret-jepret karya WIildan

Kamis, 28 April 2011

KATA PENGANTAR



 Ini adalah cuplikan kata pengantar dalam tesis saya. Penuh semua penghargaan saya buat orang-orang terdekat saya:

Syukur Alhamdulillah, segala puji saya panjatkan ke hadirat Allah SWT untuk semua jalan dan kesempatan yang telah dibukakan sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini. Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan pendidikan sebagai peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak di Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

            Rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada seluruh staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM yang telah memberikan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan dorongan selama pendidikan yang saya tempuh. Kepada seluruh pegawai, perawat, dan pekarya Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM, saya ucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang tak terkira, karena kalian telah mengajarkan sisi lain cara memandang dan merawat pasien, sehingga melengkapi proses pendidikan saya. 

            Tak ada kata yang dapat menggambarkan rasa syukur dan terima kasih kepada teman-teman batch Januari 2006, yaitu Dr. Ismi Citra Ismail, Dr. Amanda Soebadi, Dr. Ayi Dilla Septarini, Dr. Daulika Yusna, Dr. Desy Dewi Saraswati, Dr. Klara Yuliarti, Dr. Laila, Dr. Matahari Harumdini dan Dr. Sondang Sidabutar. Semua suka dan duka , seluruh tangis dan tawa, terkadang perselisihan-perselisihan kecil telah menemani perjalanan kita bersama dalam menempuh pendidikan. Saya mendapatkan sebuah keluarga baru dalam proses ini, tidak hanya satu, tetapi sembilan orang saudara perempuan. Saat saya merasa bahu tidak kuat lagi menahan beban, kalian menawarkan sembilan pasang tangan untuk mengangkat beban saya. Saat saya tersandung, kalian membantu saya berdiri dan melangkah tegak lagi. Selayaknya keluarga, pertengkaran pun kerap ada, namun konflik justru semakin membuat kita saling mengerti dan lebih menyayangi satu sama lain.  Semoga kalian akan terus menjadi bagian dari keluarga saya untuk sekarang dan seterusnya.

            Sembah sujud dan terima kasih yang tak terhingga saya haturkan kepada ayahanda H. Sugiyanto  dan ibunda Hj. Sri Purbayani yang telah membesarkan, mendidik, dan mendoakan saya tanpa pamrih.Tiada putus dukungan moril dan materi yang telah tersampaikan kepada saya. Tiada terputus pula tersebut nama saya dalam doa ayahanda dan ibunda yang dipanjatkan setiap hari. Teladan bagaimana menjadi orangtua  yang baik tak akan saya lupakan sampai kapanpun. Kepada adik-adikku tersayang, Rina Yustiant, ST dan Dinda Agarita, ST,terima kasih yang setulus-tulusnya saya ucapkan, untuk dukungan dan semangat yang tak hentinya diberikan selama saya menempuh pendidikan. Terima kasih yang tidak terhingga juga kepada adik ipar saya tersayang, Lina Nova Triana, S.Ak, yang selalu menjaga putra saya apabila saya tidak ada untuknya. Tiada yang saya dapat lakukan untuk membayarnya, selain berdoa agar Allah SWT membalas semua kebaikan kalian.

Rasa syukur dan terima kasih yang tak terkira saya sampaikan kepada suami tercinta, Ali Samian, SS, yang selalu ada untuk saya dan menyediakan semua dukungan, bantuan, pengertian dan kesabaran tanpa batas, bahkan di saat saya berada pada titik terendah sekalipun. Kepada buah hati tercinta, ananda Khaeyru Wildan Ikhsani, terima kasih karena selalu menyayangi Ibu tanpa pamrih walaupun banyak waktu yang terlewati dan janji yang terabaikan. Ananda Wildan-lah yang menjadi obat di saat  Ibu lelah dan sedih. Terima kasih karena kalian selalu bisa menerima kekurangan saya sebagai istri dan ibu yang yang sedang menggapai mimpi.

Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Aria Kekalih yang sangat membantu proses analisis penelitian , juga kepada Bapak Ayi yang mengantar saya menemui semua pasien penelitian ini dan semua pasien kecil saya yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.  Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya juga saya sampaikan kepada semua pasien yang pernah menjadi guru bagi saya. Percayalah, kalian adalah guru terbaik yang pernah saya miliki dan tidak bisa tergantikan oleh buku teks apapun.

- Rini Purwanti -

Menyiapkan susu formula yang benar


ASI memang makanan terbaik untuk bayi, terutama yang masih berusia di bawah 6 bulan. Panduan WHO terhadap pemberian makan pada bayi adalah ASI eksklusif selama 6 bulan. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat kondisi-kondisi yang tidak selalu mendukung seorang ibu menyusui langsung bayinya secara eksklusif. Misalnya ibu dengan infeksi HIV, sakit berat atau bayi dengan gangguan metabolik galaktosemia. Ibu pekerja pun terkadang berada dalam posisi yang sulit untuk dapat memberikan ASI eksklusif karena banyak faktor. Mau tidak mau, pemberian susu formula menjadi solusi pilihan. Tapi ingat ya, BREAST is BEST!

Heboh susu formula yang tercemar bakteri gaungnya masih terdengar sampai sekarang. Wah kepanikan melanda banyak orang, yang kalau buat saya malah jadi lebay!  Untuk informasi, bahkan WHO/FAO dalam pernyataan resminya  tahun 2007 saja menyebutkan bahwa susu formula memang TIDAK STERIL (klik di sini). Jadi bukan sesuatu yang perlu dihebohkan mestinya, kayak ngga ada masalah lain aja yang perlu diurus! 

Karena ketidaksterilan susu formula/bubuk itulah, maka kita perlu tahu cara yang tepat dalam menyiapkan susu botol, mulai dari menyimpan susunya sampai memberikan kepada si bayi. Berikut saya cuplik dari panduan WHO tentang penyiapan susu formula untuk bayi.

Membersihkan
  • Cuci tangan yang bersih dengan sabun di air mengalir
  • Cuci botol dan perlengkapannya dengan air hangat yang dicampur sabun, termasuk tutup botolnya. Gunakan sikat botol dan sikat dot (sikat yang kecil yang dapat masuk ke  bagian dalam dot) untuk menyikat sisa-sisa susu, pastikan tidak ada yang tertinggal, terutama di bagian yang sulit dicapai sikat. Lepas semua bagian botol agar mudah mencapai lokasi yang sulit.
  • Bilas di air mengalir sampai seluruh busa hilang dan bau tidak tertinggal

Sterilisasi
  • Isi panci besar dengan air bersih
  • Masukkan seluruh bagian botol dalam posisi terlepas ke dalam panci, pastikan terendam seluruhnya oleh air dan jangan ada gelembung di dalam bagian botol
  • Tutup panci , didihkan air sampai beberapa saat  (tidak disebutkan lama waktunya, namun kira-kira sampai 5 menit setelah air mendidih). Jangan sampai air dalam panci habis, lalu matikan api.
  •  Tetap biarkan panci dalam posisi tertutup sampai botol hendak digunakan.

    Penyimpanan
    Selalu cuci tangan dengan sabun dan keringkan tangan sebelum memegang botol yang sudah steril.  Lebih baik kalau memakai penjepit steril. Bila ingin menyimpan botol dan peralatannya yang sudah steril dari panci, pastikan botol dirakit terlebih dahulu dan simpan di tempat tertutup agar tidak terkontaminasi kuman. 

    Penyiapan
    • Bersihkan permukaan tempat penyiapan susu formula, kalau perlu dengan dengan desinfektan
    • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan
    • Didihkan air
    •   Baca instruksi pada kemasan susu untuk mengetahui perbandingan jumlah susu dan air yang diperlukan. Terlalu encer atau kental bisa membuat bayi sakit
    • Tuang air mendidih tadi ke dalam botol (hati-hati tumpah,kan panas ;D). Suhu yang tepat adalah tidak boleh kurang dari 70 derajat celcius. Jadi susu harus segera diberikan sebelum 30 menit agar suhu tetap terjaga
    •  Tambahkan susu sesuai takaran
    •  Goyangkan/kocok botol agar larutan tercampur rata. Segera dinginkan botol susu dengan menaruhnya di dalam wadah berisi air es atau membiarkan beberapa saat di air bersih yang mengalir. Pastikan yang terendam atau terkena air berada di bawah leher botol agar susu tidak tercemar.
    Penyajian
    • Keringkan bagian luar botol dengan tisu sekali pakai
    •  Cek suhu susu dengan meneteskan sedikit pada pergelangan tangan. Suhu harus terasa hangat
    •  Berikan susu pada bayi. Sebaiknya leher botol terisi susu sehingga tidak ada udara yang terhisap oleh bayi
    • Buang sisa susu apabila dalam dua jam tidak habis diminum
    Repot ya? Jelas! Paham kan kenapa ASI tetap yang terbaik. Siap saji, steril,  tidak basi, praktis, murah dan kalau kata para lelaki di dunia ini, kemasannya unik ;D Lagipula ASI adalah HAK ASASI setiap anak.
    gambar boleh pinjam dari sini

    Anak kita bukan anak sapi, tetapi kalau kondisi mengharuskan anak kita menjadi "anak sapi", setidaknya kita tahu bagaimana seharusnya menyiapkan susu formula yang baik. Jadi, lupakanlah ide menuntut pabrik-pabrik susu yang produknya terdaftar dalam kehebohan susu tercemar. Malah nanti banyak yang menganggur karena  semua pabriknya ditutup. Lho memang susu formula tidak ada yang steril! Memangnya cairan infus? 

    Semoga membantu ya….

    Selasa, 26 April 2011

    Salah Kaprah Pada Kesehatan Anak


    Sering kita mendengar, bahkan mempraktekkan mitos-mitos tertentu yang terkait dengan kesehatan anak. Mitos yang diwariskan turun temurun oleh nenek-kakek dan ayah-ibu kita, padahal kita sendiri tidak tahu kebenarannya. Yuk sama-sama kita kupas benar tidaknya mitos tersebut dan logika dibaliknya. 

    •  Kompres dengan alkohol saat anak demam. Katanya mengompres dengan alkohol pada anak yang sedang demam tinggi akan menurunkan suhu tubuh. Salah lho, Bun! Alkohol yang sering digunakan untuk kepentingan medis berkadar 70% dan sangat toksik karena mudah sekali diserap oleh kulit. Secara fisis, alkohol memang terasa dingin, namun tidak mempengaruhi suhu tubuh secara internal. Kalau kompres alkohol dilakukan, sama saja seperti kita memberi anak minum alkohol karena efek samping yang timbul sama. Kompres yang benar adalah dengan air hangat, diusapkan ke seluruh tubuh dengan kain lembut selama beberapa menit.  
    • Membalur anak dengan bawang merah saat demam . Ini resep warisan dari jaman baheula nih. Ya benar sih bawang merah bersifat melebarkan pembuluh darah, sehingga mengurangi suhu tubuh. Sayangnya bawang merah bersifat iritatif bagi kulit sehingga pada beberapa anak akan timbul kelainan di kulit seperti luka bakar ringan. Bau bawang yang menusuk juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada anak, padahal pada anak yang demam rasa nyaman sangat membantu. Jadi hati-hati ya memberikan kompres balur bawang.  
    • Tumbuh gigi disertai demam. Pada beberapa anak terkadang didapatkan demam dengan derajat rendah (<38 0 C) saat sedang tumbuh gigi, terutama apabila gusi sedang bengkak. Namun tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa anak tumbuh gigi selalu demam. Kejadian demam yang bersamaan dengan kejadian tumbuh gigi harus dicari penyebab lainnya, apalagi bila suhunya  >38,5 C.
    • Kopi dapat mencegah/mengobati kejang demam. Ada yang menyarankan saat anak sedang kejang, diberikan minum kopi/kopi bubuk. Wah, ya tidak  benar dong! Jangan sekali-kali memasukkan apapun ke mulut anak yang sedang kejang, termasuk kopi. Salah-salah nanti malah tersedak dan masuk ke saluran nafas, anaknya justru berhenti bernafas. Tidak ada manfaat apapun dari kopi dalam mencegah/mengobati kejang demam. Anak dapat kejang saat demam karena adanya gangguan hantaran listrik di otak sehingga menimbulkan bangkitan kejang dan risikonya meningkat apabila terdapat riwayat kejang pada orangtuanya atau sudah memiliki kelainan neurologis tertentu. Pemberian minum kopi setiap hari juga tidak berpengaruh dalam rangka pencegahan pada anak yang sudah memiliki riwayat kejang. Kafein pada kopi bahkan lebih banyak bersifat mudharat daripada manfaatnya. Si anak bisa gelisah, tremor dan hiperaktif. Kafein juga dapat menyebabkan asam lambung meningkat sehingga si anak mengeluh sakit perut.
    • Batuk pada anak biasanya TBC paru. Tidak secara umum! Batuk pada anak justru lebih sering karena alergi atau infeksi virus di saluran nafas, berbeda dengan orang dewasa yang memang manifestasi utama infeksi TBC paru adalah batuk. Hanya pada kasus-kasus tertentu saja batuk pada anak yang terkait TBC. Infeksi TBC pada anak lebih sulit ditegakkan diagnosisnya karena gejala yang timbul dapat menyerupai banyak penyakit. Sehingga terkadang membutuhkan lebih banyak pemeriksaan penunjang dibanding orang dewasa.
    •  Minum susu membuat anak menjadi cerdas. Wah ini sih bisa-bisanya yang bikin iklan supaya jualannya laris hehehe. Seorang anak menjadi pintar dipengaruhi banyak faktor, seperti genetik, stimulasi lingkungan dan nutrisi. Peranan susu ada di faktor nutrisi. Nutrisi yang baik akan memperbaiki sambungan-sambungan saraf (sinaps) di otak sehingga rangsang yang didapat dari lingkungan akan diterima dengan baik oleh anak. Anak yang minum susu yang paling mahal dan paling lengkap kandungannya tapi  stimulasi tidak dilakukan oleh lingkungan keluarganya ya tetap saja ngga pintar.
    • Anak tidak nafsu makan, kasih vitamin saja.Sering kan Bunda berpikir begini? Memberikan multivitamin dianggap akan membantu nafsu makan si anak kembali. Padahal banyak faktor yang menyebabkan anak tidak nafsu makan (sudah diposting sebelumnya, ya). Logika kita sebagai orangtua harus dibalik nih, Bun. Pada anak yang sulit makan atau picky eater, mungkin saja akan kekurangan vitamin/mikronutrien tertentu karena asupan makanannya terbatas.  Nah kekurangan  inilah  yang diisi dengan vitamin buatan pabrik itu. Tapi jangan menganggap vitamin sebagai jawaban dari semua kasus susah makan, ya, tetap harus dicari tahu penyebabnya.
    •  Anak gemuk  itu lucu dan sehat. Kita masih sering berpikir seperti itu kan, Bun? Pasti senang kan melihat anak kecil gemuk dan pipinya tembem. Lucu dan bikin gemas! Yuk diubah pikiran itu. Anak yang gemuk dan cenderung obese seperti bom waktu, membawa sejumlah penyakit yang akan terbuka satu demi satu saat usianya menjelang dewasa. Penelitian telah banyak membuktikan bahwa orang dewasa muda yang di masa kanak-kanaknya mengalami kegemukan, akan memiliki peningkatan risiko mengalami gangguan kardiovaskuler  (serangan jantung, stroke, hipertensi) lebih awal. Akibatnya akan terjadi ledakan generasi muda yang tidak produktif karena sakit-sakitan. Anak yang gemuk menjelang remaja juga rawan mengalami depresi sehingga mereka menjadi orang dewasa yang rendah diri. Jadi tidak usah bernafsu membuat anak menjadi gemuk. Sepanjang status gizinya ideal, anak Bunda akan baik-baik saja.
    •  Gigi susu tidak usah dirawat, nanti kan diganti gigi tetap. Lho?? Jelas salah dong, Bun! Gigi susu pun perlu dirawat seperti gigi tetap. Proses makan, mengunyah dan berbicara melibatkan fungsi gigi. Sehingga gigi yang sehat diperlukan. Bayangkan kalau gigi gigis semua, bagaimana si anak bisa makan dengan baik? Jadi upayakan membiasakan anak menyikat giginya sejak gigi pertamanya tumbuh. Apabila gigi anak ada yang berlubang, sebaiknya tetap dibawa ke dokter gigi untuk tata laksana lebih lanjut.
    • Bayi kuning gara-gara tidak dijemur. “Ini gara-gara ngga ada matahari, makanya bayi saya jadi kuning!”. Ah masa sih, Bun? Bayi bisa kuning karena ada pemecahan sel darah merah yang berlebihan. Sebanyak 60-70% bayi normal mengalami kuning pada satu minggu pertama. Sebagian membutuhkan terapi sinar dan yang lainnya tidak. Kuning yang tidak normal bila terjadi dalam 24 jam pertama kehidupan. Kuning yang berlangsung lebih dari 2 minggu membutuhkan evaluasi lebih lanjut. Dasar penjemuran dengan sinar matahari adalah karena memiliki panjang gelombang yang dapat memecah bilirubin (zat penyebab kuning) menjadi bahan yang larut air sehingga kadar kuning menjadi turun. Penjemuran bayi dan efeknya terhadap kuning masih menjadi kontroversi. Bagi yang kontra menyatakan bahwa kita tidak pernah tahu berapa paparan panjang gelombang yang dipancarkan matahari setiap hari, sehingga efek terhadap pemecahan bilirubin bermakna. Boleh saja menjemur bayi, namun lebih untuk kepentingan penyerapan vitamin D. Bila akan dijemur, sebaiknya dilakukan pada sekitar jam 7-8 pagi saat radiasi matahari belum terlalu tinggi, selama 10-15 menit. Perhatikan kondisi si bayi jangan sampai kedinginan atau sebaliknya, kepanasan karena bisa menimbulkan luka bakar dan kurang cairan. Apabila bayi Bunda kuning, tetap memerlukan evaluasi dari seorang dokter.
    • Biar nggak kembung dan bodong, pakai gurita. Bayi bernafas dengan bantuan otot-otot di daerah perut. Apabila bayi menggunakan gurita, tentunya terganggu proses pernafasannya. Jadi disarankan tidak menggunakan gurita pada bayi. Takut bodong? Pusar yang bodong terjadi karena kondisi hernia dan tidak semua anak mengalami hernia kan? Sedangkan kembung terjadi karena udara tertelan masuk lambung saat menyusu, karena itu menyendawakan bayi setelah minum sangat membantu mencegah kembung.
                    (Picture is taken from: http://www.chiropracticlifeblog.com/wp-content/uploads/2009/07/hchw.jpg)
     
    Masih banyak sebenarnya mitos-mitos lain yang beredar di masyarakat terkait kesehatan dan tumbuh kembang anak. Kita selaku orangtua layak menimbang dengan seksama dengan logika yang rasional sebelum mempraktikkan mitos-mitos yang ada agar tidak merugikan anak kita.

    Jumat, 22 April 2011

    Kecil-kecil kok sukanya begadang?


    Kecil-kecil kok begadang?

    Setiap orangtua pasti pernah punya keluhan seperti di atas terhadap anaknya. Memang ada fase seorang anak mengalami gangguan tidur. Mulai dari yang tidurnya baru bisa setelah tengah malam, sering mimpi buruk atau acapkali terbangun di tengah malam. Keluhan ini sering juga disampaikan di kamar praktik seorang dokter. Saya bisa paham alasan orangtua yang mengeluhkan gangguan tidur anak. Anak sulit tidur, maka orangtua pun akan terpengaruh kuantitas dan kualitas tidurnya. Saya mencoba meringkas berbagai artikel mengenai kesulitan tidur pada anak, semoga bisa menjadi tambahan wacana bagi para orangtua.
    Tidur merupakan hal penting yang dibutuhkan seorang anak untuk mencapai tumbuh kembang optimal. Pada saat seorang anak tidur, segera setelah fase tidur nyenyak pada malam hari dimulai, tubuh akan melepaskan hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) yang merangsang sel-sel tubuh untuk membelah dan bertambah ukuran. Agar GH ini dapat dilepaskan dengan baik, maka dibutuhkan kualitas tidur yang baik.  
    Syarat-syarat tidur yang baik adalah waktu lamanya tidur malam tercukupi, tidak terinterupsi, berhubungan dengan lamanya tidur siang (sesuai umur) dan terjadwal sesuai jam biologis anak. Kebutuhan tidur bagi seorang anak berbeda-beda sesuai dengan usianya. Bayi baru lahir tentu membutuhkan tidur yang lebih banyak dibanding bayi 6 bulan. Namun perlu diingat, setiap anak spesial dan memiliki variasi individual. Tabel dari American Academic of Pediatric (AAP)di bawah ini  menunjukkan kebutuhan tidur seorang anak berdasarkan usianya. Kalau kurang besar klik link dibawahnya ya.

    http://gettingagoodnightssleep.com/wp-content/uploads/2010/07/wpid-sleep-disorders-and-sleep-problems-in-childhood-4c34a09d09353.gif
    Beberapa anak kesulitan mengatur jam biologis ini, sehingga pola tidur mereka berubah, Yang harusnya malam hari untuk tidur, malah sebaliknya. Karena itulah peran orangtua sangat penting dalam membantu anak mengatur jam biologis. Anak harus tahu kapan dia sudah harus tidur, karena itu berikanlah sinyal-sinyal khusus agar anak mengetahui ja m tidurnya sudah dekat. Diperlukan konsistensi dan ketegaan orangtua untuk memulai hal ini. Semakin dini sinyal-sinyal ini dikenalkan, maka semakin kecil anak mengalami gangguan tidur. Tidak ada yang salah dengan menanamkan dan mengenalkan disiplin sedini mungkin, tentu dengan batas yang wajar untuk seorang anak.
    Berikut adalah beberapa tips membantu seorang anak tidur dengan berkualitas yang bisa digunakan oleh orangtua:
    1.     Biasakan membuat ritual ‘bersih-bersih’ sebelum tidur,seperti cuci tangan, kaki, muka dan sikat gigi. Mengganti baju si anak dengan pakaian tidur yang nyaman akan sangat membantu si kecil pergi tidur. Jangan keluar kamar lagi apabila sudah melakukan ritual ini, ingat Anda harus konsisten!
    2.    Buatlah ritual ‘ikatan batin’ dengan anak setelah tips no.1. Bacakanlah untuknya sebuah cerita atau kalau Anda cukup kreatif, karanglah cerita yang belum pernah ia dengar. Bernyanyilah untuknya kalau perlu. Tetaplah di tempat tidurnya beberapa saat, berikan pelukan, tepuk-tepuk bagian tubuhnya atau berikan pijatan ringan agar ia rileks. Batasi waktu sayang2an ini, sebaiknya jangan selalu menunggu sampai ia jatuh tertidur. Tinggalkan si kecil sendiri bila dalam setengah jam belum juga tidur, namun jangan ijinkan ia keluar kamar.  Bila ia keluar kamar, antarkan lagi masuk kamarnya. Begitu dan selanjutnya.
    3.    Konsisten dengan waktu yang telah ditetapkan. Bila hari ini diminta tidur jam 8, ya besok dan seterusnya tetap jam 8.
    4.    Matikan lampu yang besar, kalau anak takut kegelapan, nyalakan lampu redup. Beberapa anak tidak suka tidur dalam gelap, namun beberapa penelitian menghubungkan berkurangnya produksi GH dengan penggunaan cahaya terang sewaktu tidur.
    5.    Sebaiknya tidak ada TV/radio/komputer apalagi play station dalam kamar. Beberapa anak terbiasa tidur dengan adanya suara. Kalau musik diperlukan, pasang musik yang terbukti merangsang perkembangan kognitif anak, misalnya musik klasik, namun segera setelah anak tertidur, matikan musiknya.
    6.    Ajari bayi Anda bahwa tidur haruslah di tempat tidur di dalam kamar tidur. Jangan membiasakan bayi Anda tertidur pulas dalam gendongan. Begitu ia mengantuk, taruh di tempat tidur.
    7.    Bila anak terbangun di malam hari,jangan segera menyalakan lampu. Tenangkan ia dengan kata-kata yang lembut. Jangan buru-buru menggendongnya. Bayi dan anak dapat mengalami disorientasi saat tiba-tiba terbangun di tengah malam dan dapat membuat mereka ketakutan. Yakinkan mereka bahwa ayah dan ibunya tetap ada untuknya walaupun tidak menggendongnya. Bila anak tidur terpisah dengan orangtua, sebaiknya tidak menunggunya sampai jatuh tidur lagi. Biarkan ia tidur sendiri. Bila ia menangis tunggu beberapa saat, baru kembali ke kamarnya dan tenangkan si anak. Bila saat anda keluar, ia menangis lagi, perpanjang lama waktu anda kembali ke kamarnya. Demikian juga di hari berikutnya. Metode ini disebut metode Ferber. Biasanya seorang anak membutuhkan waktu 3 hari untuk bisa mengikuti pola ini. Bila gagal dalam 3 hari, coba lagi di bulan berikutnya.
    8.    Jangan mengajak anak Anda bermain di atas jam 7 malam. Bermain hanya di siang hari saja.
    Semoga membantu ya…..

    Cita-cita


    Sewaktu saya duduk di bangku SD, setiap kali ditanya tentang cita-cita, jawaban saya selalu berubah-ubah. Pernah ingin jadi peragawati dan fotomodel (hahaha, tinggi amat ya cita-citanya?), jadi pegawai bank (kayaknya enak pegang uang terus tiap hari), pramugari (bisa jalan-jalan dan naik pesawat gratis), bahkan pernah pengen jadi presiden (gara-gara ngefans sama Pak Harto). Mulai SMP, cita-cita saya sudah tidak berubah-ubah lagi. Mau jadi dokter , begitu selalu saya menjawab. Cita-cita yang saat itu tampaknya sangat muluk bagi keluarga saya. 

    Bapak saya seorang pegawai percetakan kecil yang ordernya tidak pasti dan ibu saya seorang PNS. Hitung-hitungan matematika, rasanya tidak mungkin saya bisa kuliah. Tapi,Subhanallah, Allah Maha Besar, saya bisa sekolah kedokteran, bahkan bisa mengambil spesialisasi. Dengan berbagai cara, orangtua saya membanting tulang supaya saya bisa ikut bimbingan belajar yang terbaik, ikut berbagai kursus bahasa asing, memberikan saya fasilitas belajar terbaik. Saya tidak pernah tahu kesulitan keuangan yang mereka hadapi karena mereka sepertinya selalu meluluskan permintaan saya. Setelah kuliah kedokteran saya selesai, barulah Bapak bercerita banyak betapa sulitnya membiayai saya kuliah. Airmata saya mengucur deras saat Bapak menceritakan semuanya pada saya. Padahal saya kuliah di sebuah fakultas kedokteran negeri di Semarang. Biaya kuliah saya per semester saat itu hanya Rp.180.000, sebuah jumlah yang amat sangat murah bila dibandingkan dengan biaya kuliah kedokteran saat ini yang mencapai ratusan juta rupiah, bahkan di universitas negeri sekalipun!

    Betapa besarnya pengorbanan orangtua saya membantu saya terbang setinggi mungkin mencapai cita-cita saya. Betapa banyak cucuran keringat yang orangtua saya keluarkan untuk membuat saya meraih impian saya. Dan tidak akan pernah bisa saya mengganti setiap tetesan keringat dan airmata mereka, bahkan setelah semua mimpi nyaris terwujud. Hanya doa yang bisa saya panjatkan agar Allah SWT membalas semua jasa mereka dengan tempat yang paling tinggi kelak disisinya.

    Jadi , jangan takut bermimpi memiliki sesuatu yang lebih baik. Jangan takut memiliki cita-cita setinggi mungkin. Kalau Allah SWT meridhoi, akan ada jalan yang ditunjukkanNYA. Cita-cita itu juga yang sedang saya rajut untuk anak saya tercinta. Semoga Allah SWT menunjukkan jalanNYA. Amin