Kecil-kecil kok begadang?
Setiap orangtua pasti pernah punya keluhan seperti di atas terhadap anaknya. Memang ada fase seorang anak mengalami gangguan tidur. Mulai dari yang tidurnya baru bisa setelah tengah malam, sering mimpi buruk atau acapkali terbangun di tengah malam. Keluhan ini sering juga disampaikan di kamar praktik seorang dokter. Saya bisa paham alasan orangtua yang mengeluhkan gangguan tidur anak. Anak sulit tidur, maka orangtua pun akan terpengaruh kuantitas dan kualitas tidurnya. Saya mencoba meringkas berbagai artikel mengenai kesulitan tidur pada anak, semoga bisa menjadi tambahan wacana bagi para orangtua.
Tidur merupakan hal penting yang dibutuhkan seorang anak untuk mencapai tumbuh kembang optimal. Pada saat seorang anak tidur, segera setelah fase tidur nyenyak pada malam hari dimulai, tubuh akan melepaskan hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) yang merangsang sel-sel tubuh untuk membelah dan bertambah ukuran. Agar GH ini dapat dilepaskan dengan baik, maka dibutuhkan kualitas tidur yang baik.
Syarat-syarat tidur yang baik adalah waktu lamanya tidur malam tercukupi, tidak terinterupsi, berhubungan dengan lamanya tidur siang (sesuai umur) dan terjadwal sesuai jam biologis anak. Kebutuhan tidur bagi seorang anak berbeda-beda sesuai dengan usianya. Bayi baru lahir tentu membutuhkan tidur yang lebih banyak dibanding bayi 6 bulan. Namun perlu diingat, setiap anak spesial dan memiliki variasi individual. Tabel dari American Academic of Pediatric (AAP)di bawah ini menunjukkan kebutuhan tidur seorang anak berdasarkan usianya. Kalau kurang besar klik link dibawahnya ya.
http://gettingagoodnightssleep.com/wp-content/uploads/2010/07/wpid-sleep-disorders-and-sleep-problems-in-childhood-4c34a09d09353.gif
Beberapa anak kesulitan mengatur jam biologis ini, sehingga pola tidur mereka berubah, Yang harusnya malam hari untuk tidur, malah sebaliknya. Karena itulah peran orangtua sangat penting dalam membantu anak mengatur jam biologis. Anak harus tahu kapan dia sudah harus tidur, karena itu berikanlah sinyal-sinyal khusus agar anak mengetahui ja m tidurnya sudah dekat. Diperlukan konsistensi dan ketegaan orangtua untuk memulai hal ini. Semakin dini sinyal-sinyal ini dikenalkan, maka semakin kecil anak mengalami gangguan tidur. Tidak ada yang salah dengan menanamkan dan mengenalkan disiplin sedini mungkin, tentu dengan batas yang wajar untuk seorang anak.
Beberapa anak kesulitan mengatur jam biologis ini, sehingga pola tidur mereka berubah, Yang harusnya malam hari untuk tidur, malah sebaliknya. Karena itulah peran orangtua sangat penting dalam membantu anak mengatur jam biologis. Anak harus tahu kapan dia sudah harus tidur, karena itu berikanlah sinyal-sinyal khusus agar anak mengetahui ja m tidurnya sudah dekat. Diperlukan konsistensi dan ketegaan orangtua untuk memulai hal ini. Semakin dini sinyal-sinyal ini dikenalkan, maka semakin kecil anak mengalami gangguan tidur. Tidak ada yang salah dengan menanamkan dan mengenalkan disiplin sedini mungkin, tentu dengan batas yang wajar untuk seorang anak.
Berikut adalah beberapa tips membantu seorang anak tidur dengan berkualitas yang bisa digunakan oleh orangtua:
1. Biasakan membuat ritual ‘bersih-bersih’ sebelum tidur,seperti cuci tangan, kaki, muka dan sikat gigi. Mengganti baju si anak dengan pakaian tidur yang nyaman akan sangat membantu si kecil pergi tidur. Jangan keluar kamar lagi apabila sudah melakukan ritual ini, ingat Anda harus konsisten!
2. Buatlah ritual ‘ikatan batin’ dengan anak setelah tips no.1. Bacakanlah untuknya sebuah cerita atau kalau Anda cukup kreatif, karanglah cerita yang belum pernah ia dengar. Bernyanyilah untuknya kalau perlu. Tetaplah di tempat tidurnya beberapa saat, berikan pelukan, tepuk-tepuk bagian tubuhnya atau berikan pijatan ringan agar ia rileks. Batasi waktu sayang2an ini, sebaiknya jangan selalu menunggu sampai ia jatuh tertidur. Tinggalkan si kecil sendiri bila dalam setengah jam belum juga tidur, namun jangan ijinkan ia keluar kamar. Bila ia keluar kamar, antarkan lagi masuk kamarnya. Begitu dan selanjutnya.
3. Konsisten dengan waktu yang telah ditetapkan. Bila hari ini diminta tidur jam 8, ya besok dan seterusnya tetap jam 8.
4. Matikan lampu yang besar, kalau anak takut kegelapan, nyalakan lampu redup. Beberapa anak tidak suka tidur dalam gelap, namun beberapa penelitian menghubungkan berkurangnya produksi GH dengan penggunaan cahaya terang sewaktu tidur.
5. Sebaiknya tidak ada TV/radio/komputer apalagi play station dalam kamar. Beberapa anak terbiasa tidur dengan adanya suara. Kalau musik diperlukan, pasang musik yang terbukti merangsang perkembangan kognitif anak, misalnya musik klasik, namun segera setelah anak tertidur, matikan musiknya.
6. Ajari bayi Anda bahwa tidur haruslah di tempat tidur di dalam kamar tidur. Jangan membiasakan bayi Anda tertidur pulas dalam gendongan. Begitu ia mengantuk, taruh di tempat tidur.
7. Bila anak terbangun di malam hari,jangan segera menyalakan lampu. Tenangkan ia dengan kata-kata yang lembut. Jangan buru-buru menggendongnya. Bayi dan anak dapat mengalami disorientasi saat tiba-tiba terbangun di tengah malam dan dapat membuat mereka ketakutan. Yakinkan mereka bahwa ayah dan ibunya tetap ada untuknya walaupun tidak menggendongnya. Bila anak tidur terpisah dengan orangtua, sebaiknya tidak menunggunya sampai jatuh tidur lagi. Biarkan ia tidur sendiri. Bila ia menangis tunggu beberapa saat, baru kembali ke kamarnya dan tenangkan si anak. Bila saat anda keluar, ia menangis lagi, perpanjang lama waktu anda kembali ke kamarnya. Demikian juga di hari berikutnya. Metode ini disebut metode Ferber. Biasanya seorang anak membutuhkan waktu 3 hari untuk bisa mengikuti pola ini. Bila gagal dalam 3 hari, coba lagi di bulan berikutnya.
8. Jangan mengajak anak Anda bermain di atas jam 7 malam. Bermain hanya di siang hari saja.
Semoga membantu ya…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar